Rasyid, begitulah nama panggilannya. Putra pertama dari Bpk. Jahrani Nurani, S.Pd.SD dengan Mauizah, S.Pd.I ini dilahirkan pada tanggal 28 Juni 1985 di Desa Wawai Gardu.
Rasyid Rizani, itulah nama lengkapnya. Dengan penuh pengorbanan dan kasih sayang, kedua orang tuanya memelihara dia agar menjadi anak yang sholeh dan berbudi pekerti yang mulia.
Oleh sebab itulah, ketika usianya menginjak 6 tahun, Rasyid disekolahkan oleh kedua orang tuanya di MIS (Madrasah Ibtidaiyah Swasta) Wawai Gardu guna mempelajari dasar-dasar ilmu agama Islam. Selama 3 tahun belajar di MIS tersebut, dia banyak memperoleh ilmu-ilmu dasar agama dari guru-guru di sana. Pada tahun ke-4, Rasyid pindah sekolah ke SDN Wawai Pematang sampai menamatkan pendidikan dasarnya di SDN tersebut, tepatnya pada tahun 1997. Selama bersekolah di dua tempat tersebut, dia selalu mendapatkan ranking 1, kecuali ketika naik ke kelas 3 mendapatkan ranking 2.
Kemudian, dia melanjutkan studinya ke MTsN 1 BAS di Birayang. Selama 3 tahun belajar di sana, semakin bertambahlah ilmu pengetahuannya, baik ilmu agama maupun umum. Di sekolah itupun dia menjadi siswa terbaik pada masanya. Selain menempuh pendidikan formal, dia juga belajar ilmu dasar agama (tauhid dan fiqih) dengan ulama di kampungnya (Wawai Gardu).
Pada tahun 2000, dia menamatkan pendidikan menengah pertamanya dan kemudian melanjutkan studinya ke Martapura, yaitu di MAKN (Madrasah Aliyah Keagamaan Martapura). Selain mengikuti pendidikan formal, dia juga menempuh pendidikan non formal, yaitu dengan mengikuti pengajian Guru Sekumpul (KH. Zaini Abdul Ghoni setiap Minggu dan Kamis) di kota tersebut.
Pada tahun 2003, setelah menamatkan pendidikan menengah atasnya, dia melanjutkan petualangannya mencari ilmu pengetahuan ke Perguruan Tinggi di Banjarmasin, yaitu IAIN Antasari Banjarmasin dengan memasuki Fakultas Syariah dan mengambil jurusan Ahwal As-Syakhshiyyah. Selama kurang lebih 4,5 tahun menempuh pendidikannya di perguruan tinggi tersebut, tepatnya pada bulan April 2008, dia menyelesaikan kuliahnya dengan predikat Cumlaude (IPK 3,95) dengan gelar S.HI (Sarjana Hukum Islam)
Belum puas dengan ilmu pengetahuan yang ia miliki, pada tahun yang sama dia melanjutkan studinya ke Program Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin, mengambil jurusan Filsafat Islam konsentrasi Filsafat Hukum Islam. Di samping kegiatan studinya di Pasacsarjana tersebut, dia juga mencoba berkarir dengan menjadi asisten dosen (Bpk. Dekan Dr. H.M. Fahmi Al-Amurzi M.Hum) dengan membantu beliau memberi mata kuliah ilmu hukum kepada mahasiswa-mahasiswa jurusan Perbandingan Hukum dan Mazhab angkatan 2007. Pada tahun 2008 dia diterima sebagai tenaga kontrak pada BPD Kal-Sel Cab.Pembantu Paringin (sekarang Bank Kalsel Cab. Paringin) menjadi staf pemasar di perusahaan daerah tersebut. Kemudian pada akhir tahun 2008, dia mengikuti tes seleksi penerimaan calon hakim agama yang diadakan oleh Mahkamah Agung dan dinyatakan lulus. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk berhenti bekerja di Bank Kalsel dan memulai karirnya di dunia peradilan. Pada bulan Mei 2009 dia mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi seorang perempuan bernama Rusmini dan sekarang telah dikaruniai seorang putri bernama Auryn Safeera Rijany.
Tepatnya pada Agustus 2009, dia mulai bekerja sebagai CPNS/staf administrasi gugatan/calon hakim pada Pengadilan Agama Kelas 1A Banjarmasin. Selama kurang lebih 1,5 tahun dan setelah dinyatakan lulus diklat prajabatan dan diklat calon hakim, pada bulan September 2010, dia diangkat menjadi PNS/Calon Hakim/Panitera Pengganti Lokal di Pengadilan yang sama. Selama kurang lebih 1 tahun, kemudian pada bulan Desember 2011 dia diangkat menjadi Hakim pada Pengadilan Agama Bajawa Kelas II - Prop. Nusa Tenggara Timur. Pada tahun itu juga dia menyelesaikan program Magisternya dengan IPK 3.45 (Amat Baik).
0 komentar:
Posting Komentar